Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jika boleh memilih, sholatmu dulu atau menuntaskan laparmu dulu?


Kadang lebih banyak memilih menuntaskan lapar mu dulu dengan dalih agar sholat mu tenang. Padahal belum tentu juga kekhusuan itu didapat.

Kadang anganan lapar itu berganti dengan berbagai angan-anganan yang mengusik ketenangan pula. Kadang kantuk pun ganti melanda. Terkadang pula bilang urusan perut tertuntaskan, bisa lupa begitu saja dengan urusan² yang berbau akhirat dan kematiannya. Begitu seterusnya. 

Padahal jika hanya lapar, saat sholat lebih fokus menahan laparmu dibanding memikir hal lainnya. Kantuk pun tak kan datang karna menahan lilitan di perut. Terkadang pula lapar itu kan teralihkan begitu saja jika dirimu mulai bisa menguasai rasa lapar itu.

Hingga salam berakhir dan berlanjut dalam kesyahduan pujian pujian dzikir mu pada Nya. Tak terasa satu dua jam pun berlalu begitu saja.

Hingga lapar itu pun datang kembali, tuk mengingat jika sudah cukup munajatnya, berganti menuntaskan rasa lapar yang tak tertahankan lagi.

Hingga pada akhirnya, dalam keheningan menyantap sajian yang tersedia. Rasa syukur pun tak henti hentinya terpanjantkan atas kenikmatan yang tak terkiraakan itu.

Bagaimana tidak begitu nikmat? Karena baru saja ia dapat menyelami munajatnya yang hanya dirintangi dg rasa lapar.

Bagaimana tidak nikmat? Karena sesudahnya ia dapat menyantap makanannya dengan begitu lahapnya selayaknya orang puasa yang menikmati hidangan berbukanya.

Alhamdulillah

5 Des

Post a Comment for "Jika boleh memilih, sholatmu dulu atau menuntaskan laparmu dulu?"