Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Avicenna


https://www.fatakat-a.com/wp-content/uploads/988-1280x720-1024x576.jpg

Siapa yang tidak mengenal beliau?
Salah seorang ilmuwan muslim terkemuka abad ke-10 yang membuahkan karya abadi yang masih eksis hingga kini. Ensiklopedia filosofi The Book of Healing dan The Canon of Medicine, merupakan 2 karya beliau dalam dunia medis yang paling berpengaruh dan menjadi warisan bagi dunia kedokteran yang diakui oleh dunia Barat.

Siapa pula yang sampai saat ini belum mengenal sosoknya?
Seorang pemuda 17 tahunan yang berhasil menyembuhkan salah satu pengusaha Dinasti Samaniah kala itu, Amir Nuh bin Mansur, dari sakit yang dideritanya, yang sebelumnya belum ada satupun tabib yang bisa menyembuhkannya.

Siapa yang belum mengetahui kisah heroiknya yang melegenda?
Sang legenda yang pernah menyembuhkan seorang pangeran muda Gurgan di laut Timur Kaspia, yang kala itu, tak seorangpun bisa menyembuhkannya. Seorang pangeran yang ternyata ketika didiagnosis jatuh sakit bukan karena penyakit, tapi hanya karna cintanya pada seorang gadis. Alih alih mengobati, beliau hanya menyuruh sang pangeran untuk menikah dengan gadis tersebut. Sebuah sintesa baru kala itu, bahwasanya sakit tak melulu disebabkan oleh fisik yang lemah, tapi bisa juga karena kejiwaan yang bermasalah.

Siapa juga yang belum mengetahui kehidupan mudanya?
Seorang pemuda dari Afsana, sebuah desa di Uzbekistan, yang lahir sekitar Tahun 980M., yang seringkali kita kenal dengan nama Ibnu Sina, Abu Ali Al Husain bin Abdullah bin Sina. Sang pelopor (peletak dasar dasar) dunia Kedokteran eksperimental sekaligus seorang negarawan, guru, filsuf dan tokoh sastra. Di usianya yang 10an tahun sudah hafal Al Qur'an dan sudah gemar melahap berbagai macam buku bacaan. Hingga di usianya yang ke-21 tahun beliau sudah mulai menulis dan menghasilkan 240 tulisan. Karya-karyanya melintasi bidang-bidang matematika, geometri, astronomi, fisika, kimia, metafisika, filologi, musik, dan puisi.
Sebuah refleksi yang sangat menampar diri, yang diusai sudah sedewasa ini, sudah berbuah manfaat apa saja untuk alam sekitar.

Dibalik sosoknya yang sangat mengagumkan itu, tetap beliau juga hanyalah manusia biasa, yang tak luput dengan berbagai macam kontroversi yang melekat padanya. Seperti, siapa yang tak menyangka jika ia dikenal seorang lelaki yg dikenal tidak pernah menikah hingga akhir hayatnya dan sulit diketahui catatan mengenai kehidupan pribadinya. Ataupun kontroversi lain tentang tudingan padanya sebagai penganut atheis, mu'tazilah maupun syiah.

Namun, dengan berbagai macam kontroversi yang melekat padanya, keberadaannya sebagai dokter sekaligus ilmuwan muslim, dengan kecerdasan karya-karyanya telah memberikan pengaruh mendalam terhadap dunia khususnya di bidang medis, sangat patut diapresiasi dan sangat elok tuk diteladani.

Banyak hal yang dapat kita ambil ibroh, pelajaran, dari beliau, salah satunya sepenggal untaian kata beliau yang saat ini telah viral dan memang sangatlah menyentuh di tengah situasi pandemi sekarang ini,
"Kepanikan (delusi) adalah separuh dari penyakit, ketenangan adalah separuh dari obat, dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan".
Beliau menutup usianya pada tanggal 1 Ramadan tahun 428 H. Wafat di kota Hamedan, Iran pada usia 58 tahun.
Kepada beliau, Al Fatihah

Post a Comment for "Avicenna"